Pentingnya Kehadiran Ayah dalam Membentuk Mental Anak

Table of Contents




 Kehadiran seorang ayah dalam kehidupan anak bukan sekadar soal fisik, tetapi tentang makna yang ia bawa. Ayah adalah simbol keberanian, ketangguhan, dan rasa aman. Ketika figur ini hilang, baik karena perceraian, kematian, atau jarak pekerjaan, dampaknya bisa terasa mendalam. Anak kehilangan teladan yang mengajarkan bagaimana menghadapi tantangan hidup, dan hal ini dapat memengaruhi kepercayaan diri mereka di masa depan.

Tidak sedikit kasus gangguan mental berawal dari kurangnya figur orang tua, terutama ayah. Anak yang tumbuh tanpa sosok ini sering kali mencari pengganti dalam bentuk figur superior lain, yang belum tentu memberikan nilai positif. Di sinilah peran keluarga besar menjadi penting. Paman, kakek, atau mentor dapat hadir untuk mengisi kekosongan tersebut, asalkan mampu memberikan rasa aman dan arahan yang konsisten.

Bagi ayah yang sibuk bekerja, keterlibatan tetap bisa dilakukan meski waktu terbatas. Video call, pesan singkat, atau sekadar menanyakan kabar adalah bentuk perhatian yang berarti. Mengajak anak mengenal dunia kerja ayah juga dapat memperkuat ikatan emosional. Hal-hal sederhana ini memberi pesan bahwa ayah hadir, meski tidak selalu secara fisik.

Kementerian Kesehatan mengingatkan bahwa kesehatan mental anak adalah bagian dari generasi sehat. Tema Hari Kesehatan Nasional 2025: “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” menegaskan bahwa peran ayah bukan hanya membentuk fisik yang kuat, tetapi juga mental yang tangguh. Anak yang memiliki figur ayah yang terlibat cenderung lebih siap menghadapi tantangan hidup dan memiliki daya tahan emosional yang lebih baik.

Pada akhirnya, kehadiran ayah adalah investasi jangka panjang. Ia bukan sekadar sosok yang memberi nafkah, tetapi pondasi yang membentuk karakter anak. Jika figur ini hilang, dampaknya bisa terasa seumur hidup. Maka, mari jadikan keterlibatan ayah sebagai prioritas, karena dari keluarga yang kuat lahir generasi yang hebat.

Post a Comment